Pull Up Leather

Kulit Sapi Pull Up

Leather atau kulit jadi bagi beberapa orang sudah menjadi kebutuhan. Hal ini dikarenakan pada saat dipakai kulit mempunyai tingkat keawetan yang tinggi atau tidak mudah rusak. Beberapa orang lebih baik mengeluarkan sedikit lebih banyak uang untuk membeli barang jadi dari kulit dari pada sintetis seperti vinil. Walaupun perawatan produk jadi dari kulit juga mahal akan tetapi minat tetap tidak merubah minat seseorang untuk membeli barang dari vinil.
Pengolahan kulit mempunyai karakter masing-masing sesuai dengan artikel atau jenis peruntukannya. Bagi para pengolah kulit jarang untuk memproses kulit dengan berbagai macam jenisartikel. Mereka cenderung mengolah kulit hanya 1 atau 2 macam artikel saja. Apabila mengolah kulit dengan berbagai macam artikel, hal pertama yang dikuatirkan adalah semakin banyaknya bahan kimia yang digunakan serta perbedaan proses masing-masing artikel. Sehingga akan lebih baik mengolah kulit dengan tujuan 1 atau 2 artikel akan tetapi hasilnya maksimal.
Proses, jenis artikel dan jenis finishing dari pengolahan kulit jarang diketahui oleh orang awam. Kadang mereka hanya mengetahui salah satu jenisnya saja. Misalkan ada seseorang yang hanya mengetahui jenis fininshingnya saja seperti pull up leather. Akan tetapi jenis artikel (peruntukan kulit) sama sekali tidak mengetahuinya. Walaupun memang artikel untuk sepatu juga dapat dipakai untuk pembuatan tas maupun dompet. Bagi orang awam dalam membeli kulit akan merasa ‘yang penting’ pull up tanpa memperhatikan jenis artikelnya. Bahkan sebenarnya mereka sendiri tidak paham apa itu pull up leather.
Pull up leather adalah jenis finishing kulit dengan cara mengaplikasikan bahan kimia finishing yaitu oil dan wax khusus pada kulit full grain yang telah dihaluskan atau di buffing. Hasil akhir kulit pull up akan mempunyai efek perubahan warna pada saat kulit di tekan atau di tekuk. Warna yang muncul berwarna putih(lebih muda) berbeda dengan warna asli kulitnya. Minyak dan wax lebih dahulu diemulsikan dengan cara dipanaskan pada suhu sekitar 50-600C hingga wax mencari dan bencampur dengan minyak yang digunakan. Atau akan lebih mudah apabila membeli produk patent yang sudah ada dalam bentuk emulsi.
Dalam aplikasinya penggunaan jenis minyak dan wax akan mempengaruhi hasil dari kulit pull up. Jenis atau tipe dari minyak dan wax akan mempengaruhi strong atau light efek pull up yang dihasilkan. Atau dengan kata lain efek perubahan warna yang dihasilkan apakah terlihat dengan jelas atau tidak. Perbedaan efek dari pull up bagi setiap orang berbeda-beda. Ada yang suka light atau tidak terlalu ketara, tetapi ada juga yang suka efek pull upnya strong atau ketara. Perubahan warna atau efek pull up yang dihasilkan akan menimbulkan kesan kulit terlihat antik atau kuno. Pada pembuatan barang jadi kulit pull up lebih banyak digunakan pada tas dan dompet karena lebih banyak permukaan kulit yang terlihat.

Setelah proses minyak dan wax, kulit di ironing pada suhu kurang lebih 80 0C agar minyak dan wax lebih terpenetrasi kedalam kulit. Setelah selesai beberapa pengolah kulit menambahkan lapisan finishing dengan akrilik. Hal ini dilakukan agar pada pengujian kulitnya  lebih tahan terhadap air atau dapat meningkatkan daya tahan kulit terhadap penyerapan air. Selain itu daya tahan gosok dari kulit pull up yang dihasilkan juga akan meningkat. Selain menggunakan akrilik juga bisa menggunakan binder tipe PUD (poly urethane dispersion) sehingga kulit pull up yang dihasilkan mempunyai durability yang lebih tinggi.
Share:

Related Posts: