struktur kulit source:google |
Kulit (Integumentum Communae) menutupi
seluruh permukaan badan, terdiri atas lapisan : epidermis dan suatu lapisan
jaringan penyambung berupa dermis (corium) serta hipodermis (sub
cutis) yang terdiri atas jaringan ikat longgar menghubungkan dermis dengan
jaringan dibawahnya. Fungsi kulit :
1. Membungkus serta melindungi tubuh hewan terhadap
pengaruh luar yang merugikan.
2. Ikut mengatur suhu tubuh serta kadar air.
3. Membuang garam dan hasil metabolisme yang berlebihan.
4. Melindungi tubuh terhadap pengaruh fisik, kimia dan
jasad renik kedalam tubuh.
Beberapa kelenjar kulit yang berperan dalam berbagai
fungsi sekresi kulit, antara lain : Kelenjar Palit, Kelenjar Peluh, Kelenjar
ambing dan kelenjar kulit khusus. Beberapa struktur yang merupakan turunan dari
kulit adalah : rambut, bulu, kuku, tanduk, jengger, pial dan gelambir. Struktur
kulit terdiri atas :
1. Epidermis
Epidermis terdiri atas epithel pipih banyak lapis yang
bertanduk, memiliki lima lapis utama yakni :
a. Stratum basale / stratum germinativum : merupakan
lapis paling bawah terdiri atas epithel kubis atau silindris sebaris rendah.
Lapisan ini bersifat mitosis aktif untuk menggantikan lapis diatasnya yang mati
/ aus. Pigmen juga bisa ditemukan pada lapis ini selain pada lapis spinosum.
b. Stratum spinosum : sel penyusunnya berbentuk poligonal
terdiri atas beberapa lapis, semakin keatas semakin memimpih. Pertautan antar
sel yang cukup kuat ditunjang oleh desmosoma, sel memiliki tenofibril yang
berakhir pada desmosoma. Lapis ini juga bisa bermitosis.
c. Stratum granulosum : Satu sampai tiga lapis, sel
berbentuk elip dan mulai menunjukkan tanda bertanduk (cornification).
Sel tersebut mengandung kerantobilia dan fungsinya masih belum jelas diketahui.
d. Stratum lusidum : Beberapa lapis sel yang telah mati,
karenanya beraspek homogen. Inti dan organoida tidak jelas tapi desmosoma masih
jelas terlihat, sedangkan butir kerato-hyalin nya sudah lenyap berubah menjadi
eledin.
e. Stratum korneum : Merupakan lapis sel yang paling
luar, selnya bertanduk dan mengandung keratin yang diduga hasil perubahan
eledin. Lapis ini pada beberapa tempat tebal dan bila kering akan mengelupas
membentuk stratum disjunktum. Khususnya untuk stratum lusidum hanya ditemukan
pada daerah yang tidak berambut, misalnya : planumnasale atau bantalan
kaki.
Keratin adalah suatu skleroprotein yang sangat resisten
terhadap pengaruh kimia dan biasanya keratin yang terdapat pada epidermis
adalah keratin lunak dan keratin keras terdapat pada kuku, rambut yang bersifat
kurang elastis karena kandungan sulfer tinggi.
2. Dermis atau Korium
Sering disebut Kutis vera, merupakan bagian utama
kulit, disusun oleh serabut kolagen padat sedangkan serabut elastis dan
jaringan ikat lain sedikit. Korium dibedakan atas dua bagian, yakni :
a. Stratum papillare : membentuk jalinan dengan epidermis
pada kulit tidak berambut. Tampak papil, dan sering terdapat ujung saraf
pembuluh darah serta saluran kelenjar peluh.
b. Stratum retikulare : Antara stratum papillare dengan
stratum retikulare sebenarnya mempunyai batasan yang tidak jelas. Hanya serabut
kolagen pada stratum ini lebih padat dan anyamannya mengarah horisontal
terhadap permukaan kulit. Didalam ilmu bedah mengetahui arah anyaman
serabut kolagen ini sangat penting karena dalam operasi yakni memberikan proses
kesembuhan yang lebih cepat.
3. Hipodermis
Hipodermis atau subkutis terdiri atas jaringan ikat
longgar yang banyak mengandung serabut elastis. Dalam keadaan patologis akan
membentuk beberapa rongga yang berisi cairan (edema) atau udara (emphysema).
Daerah ini juga merupakan tempat perlindungan lemak terutama pada babi. Pada
hewan yang gemuk sel lemak dapat menyusup lebih dalam dan terdapat diantara
otot. Daerah tubuh yang sedikit terdapat sub kutis adalah : metakarpus
kuda, oleh sebab itulah kulit sulit digerakkan karena melekat kuat.