Analisa Kuantitatif |
Bahan tanning krom yang berupa
krom sulfat sudah seharusnya berbentuk serbuk berwarna hijau. Apabila terlalu
lama terpapar udara maka akan bisa menyerap air. Lama kelamaan bahan tersebut
tidak berbentuk serbuk lagi tetapi akan berbentuk seperti pasta karena banyak
mengandung air. Banyaknya kandungan air dalam bahan tersebut maka akan
mempengaruhi kadar krom pada saat pemakaiannya. Dengan berkurangnya krom maka
proses pengolahan kulit akan mempunyai kualitas yang berbeda.
Beberapa pengujian atau
analisa kuantitatif yang biasa dilakukan dalam industri pengolahan kulit
diantaranya :
1.
KesadahanAir
Industri pengolahan kulit adalah salah satu industri
yang menggunakan air sebagai media prosesnya. Air menjadi media perantara untuk
masuknya bahan kimia kedalam kulit. Kualitas air akan berpengaruh terhadap
hasil jadi kulit yang dihasilkan. Yang dimaksudkan kualitas air disini adalah
tingkat kesadahannya. Adanya logam Ca++ dan Mg++ akan
mengganggu masuknya bahan kimia pada proses pengolahan kulit.
Proses pengolahan kulit terutama pada proses basah
atau wet end diharapkan menggunakan air dengan tingkat kesadahan yang rendah hendaknya
perlu dilakukan pengujian. Pengujian kesadahan air dilakukan dengan prinsip kompleksometri
atau pembentukan senyawa komplek.
2.
Analisa
kadar Asam dan Basa
Penggunaan asam pada industri pengolahan kulit paling
banyak pada proses pickling di BHO (Beam House Operation). Asam yang paling
banyak digunakan diantaranya asam sulfat, asam asetat, dan asam formiat.
Penentuan kadar suatu asam dapat dilakukan dengan analisa asidi-alkalimetri.
Prinsip dasarnya adalah mereaksikan asam dengan basa sehingga terbentuk garam.
Bahan kimia asam dan basa yang dilakukan pengujian
analisa kuantitatif asidi-alkalimetri yaitu asam cuka CH3COOH dan
soda kue NaHCO3.
3.
Analisa
kadar asam formiat dengan kompleksometri
Asam formiat (HCOOH) merupakan salah satu asam yang
paling banyak digunakan pada proses pengolahan kulit proses basah atau wet end.
Bahan ini digunakan untuk menurunkan pH dari larutan.
Analisa kadar asam formiat (HCOOH) bisa dilakukan
dengan prinsip analisa kuantitatif secara kompleksometri. Pengujian kadar asam
formiat (HCOOH) terlebih dahulu direaksikan dengan basa yaitu soda api atau
NaOH. Setelah itu dititrasi dengan larutan KMnO4.
4.
Analisa
kuantitatif bahan oksidator
Industri kulit tertutama pengolahan kulit proses wet
end setidaknya menggunakan bahan oksidator seperti NaOCl yang berfungsi sebagai
bahan bleaching atau pemutih. Pada proses pengolahan kulit bahan ini digunakan
untuk memutihkan kulit. Selain itu juga digunakan untuk menghilangkan pigment
warna pada kulit.
Penentuan kadar bahan
oksidator dilakukan dengan prinsip analisa kuantitatif secara iodometri. Pegujian
analisa kuantitatif secara iodometri menggunakan titran natrium thiosulphate
atau Na2S2O3 dengan indikator amilum.