Jenis Finishing Kulit Jadi (Leather)


Kulit sapi embos buaya
Jenis artikel kulit sudah dibahas disini. Akan tetapi bagi orang awam masih banyak yang salah paham antara jenis artikel dengan jenis finishing. Semisal saja kulit pull up. Kulit pull up merupakan jenis finishing bukan jenis artikel kulit jadi (leather). Jadi bisa saja artikel sepatu, tas, bahkan jaket dan kulit jok dapat difinishing dengan jenis pull up.
Penggunaan kulit dari hewan tertentu juga akan dapat mempengaruhi jenis finishing yang akan digunakan. Karena karakter dari kulit dari masing-masing hewan berbeda. Misalkan saja kulit reptil seperti biawak dan ular lebih baik menonjolkan efek dari motif kulitnya sehingga kulit reptil lebih baik menggunakan finishing yang transparan atau tidak menutup permukaannya. Contoh lainnya adalah kulit ceker ayam yang mempunyai motif yang khas. Apabila kulit jenis ini mempunyai cacat akan sangat sukar menyembunyikannya.
Berbeda dengan kulit sapi, kambing dan domba yang tidak mempunyai motif. Kulit dari hewan-hewan ini bisa difinishing dengan berbagai macam tipe. Pada kenyatannya kulit dari hewan-hewan ini biasa dilakukan finishing dengan menggunakan pigment sehingga dapat menutup cacat atau defeknya. Selain itu sebelum dilakukan finishing kulit ini bisa dilakukan buffing atau ampelas terlebih dahulu.
Sedangkan untuk kulit dari hewan yang mempunyai bulu halus tidak dilakukan finishing. Pada proses pengolahan kulitnya tidak dilakukan perontokkan bulu sehingga hasil kulit jadinya (leather) menampilkan kelembutan dari bulunya. Pengolahan kulit ini biasa dilakukan pada kulit kelinci yang mempunyai bulu yang lembut.
Finishing yang merupakan tahap akhir dari proses pengolahan kulit mempunyai berbagai macam jenis. Menurut tipe bahan pewarna finishing yang digunakan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu aniline finish dan pigment finish. Pada ailine finish, lapisan finishing menggunakan bahan pewarna dyestuff yang mempunyai sifat transparan sehingga dapat menonjolkan sifat natural permukaan kulit. Sedangkan untuk pigment finish menggunakan bahan pewarna pigment yang berasal dari mineral. Karakter pigment finish adalah mampu menutuh atau menyembunyikan dari defek-defek kulit. Beberapa ada juga yang menambahkan tipe semi-aniline finish yang menggunakan pewarna lake atau campuran antara dyestuff dan pigment.


Klasifikasi atau jenis finishing berdasarkan efek yang ditimbulkan ada beberapa macam diantaranya :
1.      Corrected grain finish
Kulit tipe ini dibuffing atau diampelas bagian permukaannya (grain) sehingga defek atau cacat dari kulit dapat dikurangi. Kemudian kulit diembos atau dimotif. Di pasaran biasanya dilakukan pada kulit sapid an yang paling banyak adalah dimotif buaya.
2.      Aniline finish.
Kulit tipe ini lebih menampilkan tampilan natural dari kulit sehingga tanpa dilakukan buffing. Untuk mendapatkan tampilan natural, kulit jenis ini menggunakan bahan finishing tanpa pewarna pigment sama sekali. Kulit jenis ini banyak ditemui pada kulit reptile seperti biawak, ular dan buaya.
3.      Semi-aniline finish
Kulit tipe ini pada bahan finishingnya menggunakan campuran antara dyestuff dan pigment. Biasanya diaplikasikan pada kulit artikel upholstery dan tas.
4.      Foam Finish
Kulit jenis menggunakan bahan finishing dengan lapisan yang tebal biasanya digunakan untuk furniture dan jok mobil.
5.      Brush-off finish
Kulit tipe ini menampilkan efek dua warna yang timbul setelah di polish. Jenis kulit ini dapat ditemui pada pembuatan sepatu
6.      Antique finish
Kulit tipe ini menampilkan efek dua warna yang biasanya mengaplikasikan wax seperti kulit jenis pull up.
Share:

Related Posts: