Kulit (leather) Sapi |
Kulit jadi atau leather sudah
menjadi komoditas barang mahal bagi orang awam. Harga yang tidak murah menjadi
tolak ukur dari daya beli masyarakat umum. Bagi orang yang sudah mengenal kulit
dalam hal ini sudah pernah memakai barang dari kulit akan selalu mengusahakan
selalu memberi barang dari kulit. Ini disebabkan karena barang-barang yang
terbuat dari kulit mempunyai durability atau daya tahan pakai yang tinggi. Daya
tahan pakai yang tinggi atau awet menjadi pertimbangan utama bagi orang awam
mau membeli barang dari kulit. Berbeda dengan barang yang terbuat dari vinil
yang apabila tidak dipakaipun bisa rusak. Apalagi dengan merk yang terkenal
menjadikan harganya lebih mahal.
Bagi orang awam masih sangat
kurang paham beda antara jenis artikel dengan jenis finishing. Jenis artikel
kulit (leather) adalah jenis peruntukna kulit jadinya seperti jaket, tas,
sepatu dan jok atau kulit untuk sofa. Jenis artikel kulit ditentukan pada saat
proses pengolahannya mulai dari awal sampai akhir. Tentu sangat berbeda proses
pengolahan kulit untuk sepatu dengan jaket ataupun untuk sarung tangan. Kulit
untuk artikel sepatu diharapkan hasil jadi kulitnya (leather) mempunyai sifat
yang lenting dan agak kaku serta padat. Sedangkat kulit untuk jaket diharapkan
mempunyai kelembutan dan kelemasan yang tinggi.
Perbedaan karakter dari
artikel kulit yang akan dibuat juga merupakan dasar dari penggunaan bahan kimia
pada saat proses pengolahan kulit. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan
harga kulit jadi atau leather tidak murah bahkan menjadi sangat mahal jika
brand-nya sudah terkenal. Bagi perusahaan besar akan sangat berhati-hati dalam
mengontrol pembuatan artikel kulit yang diinginkan. Hasil jadi kulitnya tidak
boleh melenceng dari artikel yang diinginkan, misalnya jika membuat untuk
artikel atasan sepatu pria dan wanita walaupun diinginkan kepadatan kulit yang
tinggi akan tetapi mempunyai kelembutan yang berbeda. Berbeda pula kulit yang
digunakan untuk bayi atau anak kecil yang membutuhkan kelembutan dan kepadatan.
Proses penentuan artikel
sebaiknya dilakukan mulai dari proses BHO (Beam House Operation) hingga
finishingnya. Akan tetapi penentuan pembuatan artikel bisa diakukan pada saat
proses pasca tanning. Penentuan artikel pada saat pasca tanning biasa dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang masih belum besar atau tidak mempunyai produksi
pada bagian BHO. Perusahaan yang tidak mempunyai proses BHO biasanya akan
membeli kulit setengah jadi dalam bentuk kulit pickle atau bisa juga kulit yang
sudah ditanning biasanya tanning krom atau kulit wet blue.
Jenis artikel kulit biasanya juga ditentukan dari jenis kulit hewan yang digunakan. Semisal untuk jaket menggunakan kulit dari hewan domba dan kambing. Sedangkan untuk sepatu dan tas biasanya terbuat dari kulit sapi. Akan tetapi aturan ini bukan menjadi atauran baku bagi perusahaan pengolah kulit. Bisa jadi ada permintaan untuk sepatu berasal dari kulit domba sedangkan jaket berasal dari kulit sapi. Tentu saja dalam pembuatan atau proses pengolahannya tidak bisa melupakan aturan-aturan dasar dalam pembuatan artikel. Misal dalam pembuatan jaket ketebalan yang diinginkan adalah 0,8mm. Jika menggunakan kulit sapi juga harus mempunyai ketebalan hasil kulit jadinya (leather) juga harus sama yaitu 0,8mm. Begitu pula dalam proses pengolahannya juga perlu diperhatikan penggunaan bahan kimianya. Kulit yang berbeda dengan artikel yang sama misal untuk sepatu maka penggunaan bahan kimia yang digunakan pada saat proses juga akan sangat berbeda
Jenis artikel kulit biasanya juga ditentukan dari jenis kulit hewan yang digunakan. Semisal untuk jaket menggunakan kulit dari hewan domba dan kambing. Sedangkan untuk sepatu dan tas biasanya terbuat dari kulit sapi. Akan tetapi aturan ini bukan menjadi atauran baku bagi perusahaan pengolah kulit. Bisa jadi ada permintaan untuk sepatu berasal dari kulit domba sedangkan jaket berasal dari kulit sapi. Tentu saja dalam pembuatan atau proses pengolahannya tidak bisa melupakan aturan-aturan dasar dalam pembuatan artikel. Misal dalam pembuatan jaket ketebalan yang diinginkan adalah 0,8mm. Jika menggunakan kulit sapi juga harus mempunyai ketebalan hasil kulit jadinya (leather) juga harus sama yaitu 0,8mm. Begitu pula dalam proses pengolahannya juga perlu diperhatikan penggunaan bahan kimianya. Kulit yang berbeda dengan artikel yang sama misal untuk sepatu maka penggunaan bahan kimia yang digunakan pada saat proses juga akan sangat berbeda