Jenis Artikel atau Peruntukan Kulit Jadi (Leather)

Kulit (leather) Sapi
Jika membahas tentang arti kulit akan menjadi ambigu bagi orang yang telah mengetahui proses pengolahan kulit. Bagi orang awam dalam memahami kulit bisa berarti mulai dari kulit yang masih menempel pada hewan, kulit yang sudah lepas dari tubuh hewan, hingga kulit yang sudah mengalami proses penyamakan semuanya akan disebut sama yaitu kulit. Sedangkan bagi orang yang sudah mengerti kulit terutama dalam bidang pengolahan kulit sangat paham bahwa penyebutannya akan berbeda. Untuk kulit jadi atau kulit yang sudah difinishing sebenarnya mempunyai sebutan leather dari Bahasa Inggris. Untuk itu kedepannya kami akan menyebut kulit jadi sebagai leather.
Kulit jadi atau leather sudah menjadi komoditas barang mahal bagi orang awam. Harga yang tidak murah menjadi tolak ukur dari daya beli masyarakat umum. Bagi orang yang sudah mengenal kulit dalam hal ini sudah pernah memakai barang dari kulit akan selalu mengusahakan selalu memberi barang dari kulit. Ini disebabkan karena barang-barang yang terbuat dari kulit mempunyai durability atau daya tahan pakai yang tinggi. Daya tahan pakai yang tinggi atau awet menjadi pertimbangan utama bagi orang awam mau membeli barang dari kulit. Berbeda dengan barang yang terbuat dari vinil yang apabila tidak dipakaipun bisa rusak. Apalagi dengan merk yang terkenal menjadikan harganya lebih mahal.
Bagi orang awam masih sangat kurang paham beda antara jenis artikel dengan jenis finishing. Jenis artikel kulit (leather) adalah jenis peruntukna kulit jadinya seperti jaket, tas, sepatu dan jok atau kulit untuk sofa. Jenis artikel kulit ditentukan pada saat proses pengolahannya mulai dari awal sampai akhir. Tentu sangat berbeda proses pengolahan kulit untuk sepatu dengan jaket ataupun untuk sarung tangan. Kulit untuk artikel sepatu diharapkan hasil jadi kulitnya (leather) mempunyai sifat yang lenting dan agak kaku serta padat. Sedangkat kulit untuk jaket diharapkan mempunyai kelembutan dan kelemasan yang tinggi.


Perbedaan karakter dari artikel kulit yang akan dibuat juga merupakan dasar dari penggunaan bahan kimia pada saat proses pengolahan kulit. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan harga kulit jadi atau leather tidak murah bahkan menjadi sangat mahal jika brand-nya sudah terkenal. Bagi perusahaan besar akan sangat berhati-hati dalam mengontrol pembuatan artikel kulit yang diinginkan. Hasil jadi kulitnya tidak boleh melenceng dari artikel yang diinginkan, misalnya jika membuat untuk artikel atasan sepatu pria dan wanita walaupun diinginkan kepadatan kulit yang tinggi akan tetapi mempunyai kelembutan yang berbeda. Berbeda pula kulit yang digunakan untuk bayi atau anak kecil yang membutuhkan kelembutan dan kepadatan.
Proses penentuan artikel sebaiknya dilakukan mulai dari proses BHO (Beam House Operation) hingga finishingnya. Akan tetapi penentuan pembuatan artikel bisa diakukan pada saat proses pasca tanning. Penentuan artikel pada saat pasca tanning biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang masih belum besar atau tidak mempunyai produksi pada bagian BHO. Perusahaan yang tidak mempunyai proses BHO biasanya akan membeli kulit setengah jadi dalam bentuk kulit pickle atau bisa juga kulit yang sudah ditanning biasanya tanning krom atau kulit wet blue. 
Jenis artikel kulit biasanya juga ditentukan dari jenis kulit hewan yang digunakan. Semisal untuk jaket menggunakan kulit dari hewan domba dan kambing. Sedangkan untuk sepatu dan tas biasanya terbuat dari kulit sapi. Akan tetapi aturan ini bukan menjadi atauran baku bagi perusahaan pengolah kulit. Bisa jadi ada permintaan untuk sepatu berasal dari kulit domba sedangkan jaket berasal dari kulit sapi. Tentu saja dalam pembuatan atau proses pengolahannya tidak bisa melupakan aturan-aturan dasar dalam pembuatan artikel. Misal dalam pembuatan jaket ketebalan yang diinginkan adalah 0,8mm. Jika menggunakan kulit sapi juga harus mempunyai ketebalan hasil kulit jadinya (leather) juga harus sama yaitu 0,8mm. Begitu pula dalam proses pengolahannya juga perlu diperhatikan penggunaan bahan kimianya. Kulit yang berbeda dengan artikel yang sama misal untuk sepatu maka penggunaan bahan kimia yang digunakan pada saat proses juga akan sangat berbeda

Share:
Mohon Aktifkan Javascript!Enable JavaScript

Labels

acid dyestuff air air sadah air sadah. alam alami analisa antemortem anti jamur anti oksidan antik artikel asam amino assessing auksokrom auxiliaries auxiliary awet awetan bahan kimia bahan kimia finishing bahan pembantu barang jadi base coat bating beam house operation bebas bebas krom beeswax BHO biawak biaya biji kesumba Binder biodegradable bixin buang bulu buaya bunga cacat cacat kulit cahaya castor chrome tanned color coat colour coat cost crazy horse crosslinking agent crust crust dyed DAC DAS daun deacidification Defek Defek Iklim Defek Jenis Bangsa Defek kulit Defek Lingkungan Defek Makanan Defek Musim degreasing deliming dermis dialdehid domba download dyed dyeing dyes dyestuff eco eco-friendly ecoprint ekstraksi emulsi enzim enzyme epidermis fatliquor fatliquoring fiksasi finishing fisis free chrome fruit fruit leather full grain fungsi garam garam jenuh garam tabur grading green technology grey scale hewan hipodermis ikan pari istilah istilah kulit jaket jaringan jenis jenis artikel jenis artikel kulit jenis dyestuff journal jurnal kadar air kambing kandungan karakter dyestuff kelarutan kelarutan dyestuff kelunturan keringat kerusakan kerusakan kulit kesumba ketahanan warna kimiawi klasifikasi klasiikasi klasik konsep krom kromofor kromogen kualitas kuantitatif kulit kulit box kulit jadi kulit krus kulit loose kulit mentah kulit pickle kulit samak kulit segar kulit ular lapisan finishing LARE LARE-PU leaher leather leather laptop light fastness limbah limbah cair limbah industri pengolahan kulit limbah padat liming longgar kulit longgar loose luas luas kulit luas leather luka macam dyestuff matching color matching colour medium coat menguning mentah metameri metameric metamerism minyak mutu nabati nano-silika nature netralisasi neutralisation neutralization Oksasolidin oksazolidin organoleptis oxazolidine panca indera Pasca Tanning pelarut pemanfaatan pemanfaatan limba pembasahan pemeliharaan peminyakan pencucian pengasaman pengawetan pengolahan pengolahan kulit pengolahan limbah pengujian pengujian crust dyed pengujian dyestuff pengujian leather penjualan penjualan kulit penyakit penyamakan penyamakan bebas krom penyimpanan perawatan perendaman pewarna pewarna alam pewarnaan pewarnaan dasar pH pH Dyestuff pickle pickling polipeptida Post Tanning post-mortem postmortem print problem solving proses proses basah Proses pasca protein pudar pull up ramah lingkungan reptile resep resep fruit leather retannign I retanning retanning II review review journal saddle samak sapi senyawa bixin sepatu silika sinar matahari sisa sisa proses size skin snake soaking solvent sortasi spray staining struktur surfactant surfaktan syarat lapisan finishing tanin tanned Tanning tanning krom tanning mineral tes test tipe tipe dyestuff titrasi top coat translucent transparan tujuan tujuan finishing tumbuhan uji uji fisis uji kimiawi ukuran ular unhairing upper vegetable vegtan vitamin e warna warna luntur wax wet blue yellowing yogyakarta

Blog Archive