Ecoprint di kulit nabati |
Pembuatan ecoprint pada leather tidak berbeda
dengan pembuatan pada kain. Hanya saja saat ini pembuatan ecoprint pada leather
terbatas pada kulit yang di tanning menggunakan krom (Cr). Sedangkan saat ini
penggunaan krom sebagai bahan penyamak sudah banyak dikurangi di berbagai
dunia. Hal ini dikarenakan limbah krom yang nantinya bisa membentuk krom
valensi VI (enam) bersifat karsiogenik. Jadi sepertinya percuma apabila kita
mengaplikasikan ecoprint akan tetapi leather yang digunakan masih menggunakan
kulit krom yang pada proses basahnya dapat menyebabkan limbah beracun.
Kulit vegtan atau vegetable tanned berbeda
dengan kulit krom. Vegtan merupakan kulit yang menggunakan bahan tannin yang
terdapat pada tumbuh-tumbuhan sebagai bahan tanning nya. Sehingga kulit vegtan
lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan kulit krom. Perbedaan yang
paling mencolok dari kedua jenis kulit tersebut adalah pada pegangan akhir
kulit jadinya. Kulit krom dapat diproses menjadi leather yang mempunyai
pegangan lembut. Sedangkan kulit vegtan cenderung kaku sehingga kurang cocok
untuk artikel pakaian (garment). Walaupun saat ini sudah ada yang bisa membuat
kulit vegtan artikel garmen tapi sangat jarang sekali (Doakan admin segera bisa
riset membuat vegtan artikel garment ya….)
Pembuatan ecoprint pada kulit vegtan menjadi
tantangan tersendiri bagi admin. Hal ini dikarenakan shrinkage temperature dari
kulit vegtan yang rendah sekitar 800C. Berbeda dengan kulit krom
yang bisa mencapai 1000C. Sehingga pembuatan ecoprint pada kulit
vegtan tidak bisa direbus karena akan mengakibatkan kulit mengkerut. Jadi
selama pembuatan ecoprint menggunakan kulit vegtan, admin harus menghindari
merebus kulit.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
ecoprint kulit vegtan sama dengan pembuatan ecoprint pada umumnya. Bahan-bahan
yang digunakan diantaranya :
Air pada proses pembuatan ecoprint
digunakan sebagai media perantara penetrasi bahan pewarna alami ke dalam kulit.
Selain itu air juga digunakan untuk melarutkan mordant.
Asam yang digunakan bisa berupa asam
formiat (HCOH). Asam formiat sering digunakan pada proses pengolahan kulit
sebagai bahan fiksasi pada akhir proses pasca tanning. Asam ini juga digunakan
untuk menurunkan Ph pada saat proses pickle. Jadi asam formiat sudah tidak
asing lagi bagi produsen atau pengolah kulit mentah menjadi leather.
Selain asam formiat, jika
rekan-rekan menginginkan ecoprint yang lebih ramah lingkungan bisa juga
menggunakan cuka atau asam asetat (CH3COOH). Cuka sangat mudah
ditemukan atau dibeli di warung. Harga dari cuka pun relative murah yaitu
sekitar Rp 3.000,-. Atau apabila ingin
lebih alami lagi bisa menggunakan cairan lemon atau buah yang banyak mengandung
vitamin C (asam askorbat). Penggunaan asam adalah untuk mensupply gugus H+ pada
pewarna yang terkandung dalam daun atau bunga.
3. Tawas
Tawas atau alum pada proses
pembuatan ecoprint berfungsi sebagai mordant agar pewarna dari daun atau bunga
terikat secara permanen pada kulit. Berbeda jika menggunakan tunjung atau besi
maka akan menyebabkan kulit vegtan berwarna gelap karena terjadi reaksi antara
besi dengan bahan tannin.
4. Daun dan atau bunga
Daun dan bunga yang digunakan bisa beraneka
ragam akan tetapi tidak semua daun dapat memberikan warna. Perlu percobaan
untuk mengetahui jenis-jenis daun apa saja yang bisa digunakan dalam ecoprint.
Alat yang digunakan pada proses pembuatan
ecoprint sangatlah sederhana. Rekan-rekan hanya memerlukan kompor, plastik, dan
palu. Untuk proses pembuatan ecoprint di vegtan leather sangatlah mudah.
Langkah-langkah pembuatannya seperti ini :
- Rebus tawas hingga larut sempurna
- Tambahkan cuka
- Masukkan daun yang akan digunakan untuk ecoprint
- Tempelkan daun pada kulit
- Lapisi permukaan daun menggunakan plasti
- Tekan dengan kuat dengan palu agar daun atau bunga sedikit memar
- Keringkan di bawah sinar matahari
Gimana? Sangat mudah bukan? Bahkan lebih mudah jika dibandingkan dengan kain atau kulit krom yang harus diikat dengan kuat dan direbus. Sekian dulu dari admin mengenai penjelasan pembuatan ecoprint di kulit vegtan. Admin mau nyoba daun dan bunga yang lainnya untuk percobaan :)
Wassalamu’alaikum wr wb