leather motif buaya |
Di Indonesia
sudah banyak perusahaan yang bergerak dibidang kulit (leather). Ini menandakan
semakin berkembangnya industri kulit/leather. Akan tetapi perusahan-perusahaan
tersebut mengolah kulit mentah menjadi kulit jadi atau kulit tersamak (leather)
untuk di eksport bukan untuk permintaan dalam negeri. Walaupun ada permintaan
dalam negeri untuk pembuatan barang jadi semisal sepatu, tetapi tetap saja
hasil jadi sepatu di eksport ke luar negeri.
Minat
masyarakat Indonesia terhadap kulit juga sudah mulai meningkat. Hal ini
ditandai dengan semakin banyanknya minat masyarakat lulusan SMA/SMU untuk masuk
ke perguruan tinggi Politeknik ATK Yogyakarta. Selain itu bagi orang awam yang
pertama membeli barang jadi dari kulit pasti merasa harga yang sangat mahal.
Akan tetapi setelah merasakan tahan lamanya maka masyarakat akan rela
mengeluarkan dana untuk membeli produk jadi lainnya.
Jadi apa sih
leather itu? Leather adalah kulit (hewan) tersamak atau telah mengalami proses
penyamakan (sampai finishing). Proses penyamakan merubah kulit mentah yang
labil menjadi kulit yang stabil tahan terhadap perlakuan fisik, bahan kimia dan
biologi. Perlakuan fisik bisa berupa gesekan, panas, tekukan dll. Bahan kimia
bisa berupa air sedangkan biologi bisa dikarenakan bakteri pembusuk dan jamur.
Bagi
penggemar produk dari kulit, jual beli kulit jadi/kulit tersamak (yang nantinya
kami sebut leather) di Yogyakarta pasti sudah tidak asing lagi. Penjual leather
secara ecer di Yogyakarta ada yang proses penyamakan sendiri atau sisa dari
perusahaan-perusahaan besar. Sedangkan penjual bahan baku kimia untuk proses
penyamkan kulit di Yogyakarta sebagian besar berasal dari Stahl dan Heim. Jadi
kualitas dari leather yang dihasilkan tidak kalah jauh berbeda.
Penjualan
leather berdasarkan dari ukuran luas dari kulit tersebut. Satuan yang biasa
digunakan adalah square feet (SF). Berdasarkan satuan internasional 1 SF
berarti 1 feet x 1 feet atau 30,48cm x 30,38 cm. Ada beberapa penjual di
Indonesia yang menjual leather dengan ukuran tidak sesuai standar internasional.
Merekan menjual dengan luas 1SF = 28cm x 28cm. Bahkan ada pula yang 25cm x 25
cm. Jadi sebaiknya para pembeli atau pengrajin/pembuat barang jadi kulit
menanyakan dahulu ukuran luasnya agar tidak ada kesalahan perhitungan.
Jual beli
kulit eksotis seperti ular atau biawak berbeda dengan kulit kambing, domba
maupun sapi. Jual beli leather dari kulit kambing, domba dan sapi berdasarkan
luasnya. Sedangkan kulit biawak biasanya hanya berdasarkan lembarnya dengan
ketentuan semakin besar maka harga semakin mahal. Untuk kulit ular dihitung per
meter panjangnya. Untuk anakan ular harga per meternya lebih murah dari pada
kulit ular indukan. Begitu juga dengan kulit ikan pari yang dijual perlembar.
Hanya saja semakin lebar punggungnya maka harga perlembarnya semakin mahal. Hampir
sama dengan kulit buaya. Kulit buaya jual belinya berdasarkan ukuran lebarnya
dengan satuan inch (“).