LARE-PU |
Beberapa pertanyaan diatas harusnya sudah menjadi
pembahasan bagi para penyamak kulit. Bagi para penyamak kulit yang lebih
mengutamakan kualitas leather yang dihasilkan akan selalu melakukan kontrol
proses yang baik sehingga nantinya saat leather dibuat menjadi berbagai macam
produk tidak akan mengecewakan si pemakai. Semakin baik kualitas leather yang
dihasilkan secara tidak langsung akan menaikkan harga jual yang juga akan
menguntungkan bagi pengolah kulit itu sendiri.
Selama ini belum banyak para pengolah kulit yang
mengenal atau mengetahui dengan gamblang apa itu light fastness, yah… walaupun
hanya mengetahui istilahnya saja. Bisa dibilang light fastness merupakan
kelunturan warna terhadap cahaya. Memang perlu diakui pengujian leather
terhadap cahaya/sinar matahari belum dilakukan oleh para pengolah leather. Hal
ini dikarenakan permintaan pasar yang belum banyak. Ataukah memang dari pihak
pembeli dalam hal ini pemakai barang jadi masih awam terhadap hal tersebut.
Ataukah juga pengujian light fastness belum terlalu diperlukan karena pemakain
leather jarang sekali terkena sinar matahari kecuali jaket.
Perusahaan TFL yang merupakan salah satu perusahaan
besar dibidang dyestuff atau pewarna mengemukakan bahwa pengujian ketahanan
warna terhadap cahaya dilakukan sesuai dengan prosedur dari ISO EN 105-B06 atau
dari DIN 75202 (FAKRA). Pengujian ketahanan warna terhadap cahaya dilakukan
menggunakan lampu Xeon dengan panjang gelombang yang menyerupai dari sinar
matahari. Pengujian ketahanan warna terhadap cahaya ini tentu saja bagi
pengolah atau penyamak kulit akan mengalami kesusahan apalagi bagi para UKM
yang mempunyai keterbatasan modal.
Pewarnaan pada proses pengolahan kulit dilakukan pada
saat tahapan proses ke-3 yaitu pada proses pasca tanning tepatnya pada proses
dyeing. Proses dyeing atau pewarnaan dasar menggunakan dyestuff sehingga
seluruh kulit mempunyai warna yang seragam. Perlu diketahui bahwa selama ini
orang awam meyakini kalau warna dasar dari leather (bagian flesh) sama dengan
bagian atas (grain) maka kualitas warna dari leather adalah baik. Padahal belum
tentu. Pengujian warna pada leather bisa dikatakan baik atau tidak perlu dilakukan
pengujian tersendiri seperti rubbing test atau luntur tidaknya warna pada kain
baik dalam keadaan basah maupun kering. Bayangkan saja apabila barang dari
kulit yang kita pakai warnanya luntur dan mengenai baju/pakaian yang kita
pakai, bisa berabe. Hal inilah yang seharusnya menjadi tolak ukur bagi para
penyamak kulit dalam menentukan kualitas dari leather yang dihasilkan dan perlu
memberikan penjelasan terhadap orang awam.
Dyestuff sangat berbeda dengan pigment. Pengertian
dyestuff dapat rekan-rekan baca disini. Sedangkan pigment mengandung mineral
sehingga warna yang dihasilkan tidak mudah luntur terhadap cahaya. Dengan
demikian memang penanggulangan kelunturan warna terhadap cahaya bisa diatasi dengan
menggunakan pewarna pigment pada saat finishing. Akan tetapi imbas dari
penggunaan pigment adalah warna yang kurang natural. Bisa dibilang gradasi
warna pada leather tidak terlihat sehingga warna terlihat flat tidak mempunyai
kedalaman. Leather yang hanya menggunakan pewarna dyestuff bisa dijumpai pada
kulit atau leather jenis pull up untuk membuat tas dan dompet, sedangkan
penggunaan pigment banyak dijumpai pada kulit jenis boks yang biasa dibuat
untuk sepatu kantor.
Salah satu cara agar leather mempunyai light fastness
yang baik bisa dilakukan pada proses dyeing dengan menambahkan anti oksidan.
Hal ini sudah dilakukan dan sudah ada yang menerbitkan percobaannya (bisa
rekan-rekan browing). Akan tetapi dengan adanya penambahan anti oksidan akan
berimbas pada harga leather yang semakin mahal. Sehingga akan menimbukan
pertanyaan selanjutnya apakah daya beli masyarakat sudah sanggup? Atau apakah
memang sudah diperlukan leather yang mempunyai ketahanan warna terhadap sinar
matahari yang sudah baik?
Sebenarnya sungguh sangat disayangkan apabila kita
mempunyai barang jadi dari leather hanya karena sering dipakai diluar ruangan
dan sering terpapar sinar matahari menjadikan warnanya luntur. Padahal apabila
dipegang kulitnya belum kaku atau kering. Masih banyak orang awam yang memakai
produk kulit seperti tas dan jaket tanpa dilakukan perawatan. Bahkan untuk
menggunakan produk perawatan yang sifatnya hanya melembabkan kulit lagipun
tidak. Beberapa pemakai jaket sebagai contoh dalam kurun waktu 2-3 tahun sudah
mengeluhkan kulit bagian lengan dari jaket sudah terasa kering dan kaku serta
terdapat lipatan yang tentunya sudah tidak dapat diperbaiki lagi kecuali
diganti. Tentu saja biaya yang dikeluarkan akan semakin mahal. Seperti kata pepatah
lebih baik mencegah dari pada mengobati :)
Cara yang lain adalah
menggunakan bahan perawatan yang bisa menahan atau mengurangi kelunturan warna
oleh sinar matahari. Seperti produk kami LARE-PU yang di formulasikan secara
khusus agar mampu menahan sinar matahari. Bahan-bahan yang kami gunakanpun kami
pilih secara seksama agar bahan perawatan leather LARE-PU tidak hanya menahan
kelunturan warna akibat sinar matahari akan tetapi juga dapat melembabkan kulit
sehingga tidak mudah kering, kaku dan pecah. Sehingga bahan perawatan leather
LARE-PU dapat digunakan untuk berbagai macam kegunaan seperti pembersih,
pelembab, pelindung, dan mampu menahan atau mengurangi kelunturan warna akibat
sinar matahari. Selain itu perawatan LARE-PU menggunakan silikon sehingga
mempunyai pegangan yang licin atau silky dan tampilan yang glossy tanpa merubah
pegangan (tidak membuat kaku) seperti semir sepatu. Dengan berbagai macam
keunggulan inilah maka LARE-PU dapat dipakai pada berbagai macam jenis barang
jadi leather yang sudah difinishing. Berbeda dengan LARE-CH yang digunakan
untuk kulit yang tanpa finishing seperti kulit jenis crazy horse yang hanya
menggunakan wax dan oil tanpa pelapisan film sehinga lebih menonjolkan karakter
antiknya.
Aplikasi LARE-PU dapat anda lihat pada video berikut ini
Selain itu kami juga melakukan pengujian terhadap noda tinta. Hal ini kami lakukan untuk menguji apakah kulit yang dirawat dengan LARE-PU bisa mengurangi bahkan menghilangkan noda tinta pada kulit. Video pengujian terhadap noda tinta dapat anda lihat pada channel youtube kami dibawah ini.
Percobaan LARE-PU pada warna merah |
Selain itu kami juga melakukan pengujian terhadap noda tinta. Hal ini kami lakukan untuk menguji apakah kulit yang dirawat dengan LARE-PU bisa mengurangi bahkan menghilangkan noda tinta pada kulit. Video pengujian terhadap noda tinta dapat anda lihat pada channel youtube kami dibawah ini.