Limbah Unhairing |
Fenomena yang sering timbul berkaitan
dengan permasalahan lingkungan hidup akan senantiasa muncul terus menerus
secara serius diberbagai pelosok bumi sepanjang masyarakat di bumi ini tidak
sesegera mungkin memikirkan dan mengusahakan keselamatan serta keseimbangan
ekosistem lingkungan. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, bahwa permasalahan
lingkungan hidup menjadi sebuah problem sejalan dengan meningkatnya intensitas
pertumbuhan industri, walaupun industrialisasi tersebut saat ini sedang menjadi
sebuah prioritas utama dalam pembangunan. Bila kita amati bahwa sebagian besar
korban ataupun kerugian yang timbul justru harus ditanggung oleh masyarakat
luas tanpa adanya sebuah kompensasi yang sebanding dari pihak industri
tersebut.
Dengan
ditingkatkannya sektor industri maupun sektor pertanian diharapkan taraf hidup
masyarakat akan dapat meningkat pula. Akan tetapi, disamping tujuan-tujuan
tersebut dengan munculnya industri perlu dipikirkan efek sampingnya yang berupa
limbah. Misal, timbulnya limbah padat
(solid wastes) limbah cair (liquid
wastes) maupun limbah gas (gaseous
wastes). Ketiga jenis limbah ini ada kalanya keluar sekaligus dalam tahapan
proses industri atau satu persatu sesuai dengan proses yang terjadi di
perusahannya.
Industri
penyamakan kulit adalah industri yang mengolah bahan mentah (hides dan atau skins ) menjadi kulit jadi atau kulit
tersamak (leather) dengan menggunakan
bahan penyamak. Pada industri pengolahan kulit dalam tahapan proses mengubah
kulit mentah menjadi kulit siap samak tentunya akan menghasilkan limbah juga,
yang apabila tidak dikelola dengan cara-cara baik akan menimbulkan dampak
negatif yang tidak diharapkan karena terjadinya pencemaran pada lingkungan di
sekitarnya. Pada proses penyamakan, semua
bagian kulit mentah yang bukan kolagen saja yang dapat mengadakan reaksi dengan
zat penyamak. Kulit jadi sangat berbeda dengan
kulit mentah dalam sifat organoleptis, fisis, maupun kimiawi.
Dalam Industri penyamakan kulit,
ada tiga pokok tahapan penyamakan kulit,yaitu:
1. Proses Pengerjaan basah. (Beam House).
2. Proses Penyamakan (Tanning).
3. Penyelesaian akhir (Finishing).
Untuk saat ini proses pengolahan kulit terbagi menjadi 4 tahapan yaitu : Beam house, Tanning, Pasca tanning dan Finishing.
Masing-masing tahapan ini terdiri dari
beberapa macam proses, setiap proses memerlukan tambahan bahan kimia dan pada
umumnya memerlukan banyak air, tergantung jenis kulit mentah yang digunakan
serta jenis kulit jadi yang dikehendaki.
Limbah industri penyamakan kulit merupakan
hasil samping proses mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak, dapat berupa
limbah padat dan limbah berupa cair. Biasanya limbah cair masih dapat diolah
kembali atau dibuang langsung. Sedangkan limbah padat sebagian masih dapat
dimanfaatkan kembali menjadi produk lain. Limbah padat berasal dari kulit
mentah yang belum disamak dan kulit yang sudah disamak. Yang termasuk limbah
kulit yang belum disamak adalah bulu sisa fleshing, trimming dan split.
Sedangkan limbah kulit setelah disamak adalah sisa shaving, buffing dan
sisa trimming kulit jadi. Volume limbah padat yang dihasilkan tergantung
dari jenis kulit dan bahan baku yang dipakai, serta tujuan produk akhir atau kulit
jadi.
Limbah cair industri penyamakan kulit adalah semua
limbah industri penyamakan kulit yang berbentuk cairan atau berada dalam fase
cair. Sebagian besar limbah cair dihasilkan ketika proses pengolahan kulit di rumah
basah (beam house) pada saat pencucian, pengapuran dan ketika membuang atau
membersihkan kapur, pemisahan atau ketika membersihkan bulu, bating, serta ketika
pengasaman. Selain itu limbah cair dapat pula dihasilkan pada proses penyamakan
(tanning).
Beberapa contoh limbah yang dihasilkan dari industri pengolahan kulit antara lain:
1. Soaking : Sisa daging, darah, bulu, garam, mineral, dan kotoran lain
2. Pengapuran dan Pengapuran : Air yang menganrdung kalsium, natrium sulphida, daging, bulu
3. Deliming : Nitrogen amina
4. Degreasing, bating dan pickle : protein, lemak, sisa garam
5. Chrome tanning : Krom
6. Dyeing : larutan zat warna