Kulit wet blue |
Tanning mineral atau penyamakan dengan menggunakan
bahan penyamak mineral diantaranya Cr (krom), Al (alumunium) dan Zr
(Zirkonium). Saat ini bahan penyamak mineral yang paling banyak digunakan
adalah krom. Hasil tanning menggunakan bahan krom berupa kulit berwarna
kebiruan yang biasa disebut wet blue.
Penggunaan
bahan kimia untuk tanning mineral tidak merta langsung memasukkan mineral krom
ataupun alumunium ke dalam drum prosess. Akan tetapi bahan mineral tersebut
sudah dipersiapkan sebelumnya dalam bentuk garam sulfat. Misalkan krom dibuat
dahulu menjadi Cr2(OH)2(SO4)2 yang mempunyai basisitas 33,33%. Basisitas adalah
perbandingan banyaknya (OH) terikat terhadap valensi total Cr dikalikan 100%.
Bahan kimia untuk tanning bisa dibeli pada penjual bahan kimia proses
penyamakan, misal untuk krom bisa berupa Chromosal B dan Chromitan B.
Proses
tanning menggunakan mineral rata-rata diperlukan waktu kurang lebih 8 jam. Hal
ini dikarenakan agar reaksi silang terbentuk sempurna. Selain itu walaupun
proses tanning selesai, diperlukan juga aeging atau kulit di angina-anginkan
selama kurang lebih 1-2 hari. Hal ini dilakukan untuk penyempurnaan ikatan
silang. Setelah 2 hari kulit wet blue baru bisa dilanjutkan dengan proses
selanjutnya atau proses pasca tanning.
Pada
saat proses tanning tidak serta merta kita hanya memasukkan bahan tanning. Akan
tetapi di perlukan bahan lain agar terjadi ikatan silang di dalam kulit. Proses
ini disebut proses basifikasi. Proses basifikasi dilakukan dengan menambahkan
gugus OH- pada proses tanning. Bahan kimia yang biasa digunakan untuk basifikasi
adalah soda kue atau NaHCO3. Penambahan soda kue dilakukan setelah di
perkirakan semua mineral krom sudah terpenetrasi sempurna ke dalam kulit.
Bahan
kimia yang digunakan untuk menaikan basisitas yang lain yaitu MgO. Penggunaan
MgO tidak perlu menunggu mineral krom terpenetrasi. Akan tetapi bisa dimasukkan
langsung ke dalam drum proses tanning bersamaan dengan krom. Maka proses
basifikasi akan berjalan secara perlahan-lahan. Suhu kerut hasil proses tanning menggunakan krom dapat mencapai 100 0C bahkan bisa mencapai 110 0C tergantung jumlah krom yang digunakan.
Proses
tanning menggunakan mineral biasanya setelah proses dilakukan ageing. Proses
ageing dilakukan dengan mendiamkan kulit pada kuda-kuda. Proses ini dilakukan
untuk menyempurnakan ikatan kimia di dalam kulit. Kulit yang telah disamak dengan krom atau kulit wet blue sudah dapat diperjual belikan. Harga kulit wet blue dihitung berdasarkan per satuan square feets (SF) tergantung dari jenisnya. Harga kulit wet blue antara kambing, domba dan sapi akan berbeda. Selain itu grading atau kualitas nya juga akan mempengaruhi harga. Harga kulit wet blue kualitas A dengan kualitas B, C, D, E bahkan R (Reject) akan berbeda pula.