Ekstraksi menggunakan kompor |
Beberapa bahan kimia untuk pengolahan kulit seperti bahan untuk tanning dan pewarna (dyes) dapat kita peroleh dari alam. Yang paling banyak diambil adalah dari tumbuhan dengan cara ekstraksi dari bagian batang, daun dan bunganya. Sebelum kita meng-ekstrak, kita belajar dahulu apa itu ekstraksi.
Ekstraksi menurut KBBI adalah pemisahan
suatu bahan dari campurannya, biasanya dengan menggunakan pelarut. Sedangkan
menurut Wikipedia, ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat
berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang
berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut
organik.
Ekstraksi
adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian tanaman
obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk
biota laut. Zat-zat aktif
terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan hewan berbeda demikian pula
ketebalannya, sehingga diperlukan metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam
mengekstraksinya.
Tujuan
ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam.
Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen zat ke dalam
pelarut, dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian
berdifusi masuk ke dalam pelarut.
Jenis
ekstraksi bahan alam yang sering dilakukan adalah ekstraksi secara panas dengan cara refluks dan penyulingan uap
air dan ekstraksi secara dingin dengan
cara maserasi, perkolasi dan alat soxhlet.
1. Ekstraksi
secara soxhletasi
Ekstraksi
dengan cara ini pada dasarnya ekstraksi secara berkesinambungan. Cairan penyari
dipanaskan sampai mendidih. Uap penyari akan naik melalui pipa samping,
kemudian diembunkan lagi oleh pendingin tegak. Cairan penyari turun untuk
menyari zat aktif dalam simplisia. Selanjutnya bila cairan penyari mencapai
sifon, maka seluruh cairan akan turun ke labu alas bulat dan terjadi proses
sirkulasi. Demikian seterusnya sampai zat aktif yang terdapat dalam simpli sia
tersari seluruhnya yang ditandai jernihnya cairan yang lewat pada tabung sifon.
2. Ekstraksi
secara perkolasi
Perkolasi
dilakukan dengan cara dibasahkan 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang
cocok, menggunakan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari dimasukkan dalam
bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam. Massa dipindahkan sedikit demi
sedikit ke dalam perkolator, ditambahkan cairan penyari. Perkolator ditutup
dibiarkan selama 24 jam, kemudian kran dibuka dengan kecepatan 1 ml permenit,
sehi ngga simplisia tetap terendam. Filtrat dipindahkan ke dalam bejana, ditutup
dan dibiarkan selama 2 hari pada tempat terlindung dari cahaya.
3. Ekstraksi
secara maserasi
Maserasi
dilakukan dengan cara memasukkan 10 bagian simplisia dengan derajat yang
cocok ke dalam bejana, kemudian dituangi
dengan penyari 75 bagian, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari
cahaya sambil diaduk sekali-kali setiap hari lalu diperas dan ampasnya
dimaserasi kembali dengan cairan penyari. Penyarian diakhiri setelah pelarut
tidak berwarna lagi, lalu dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan pada
tempat yang tidak bercahaya, setelah dua hari lalu endapan dipisahkan.
4. Ekstraksi
secara refluks
Ekstraksi
dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi berkesinambungan. Bahan yang akan diekstraksi direndam dengan
cairan penyari dalam labu alas bulat yang dilengkapi dengan alat pendingin
tegak, lalu dipanaskan sampai mendidih. Cairan penyari akan menguap, uap
tersebut akan diembunkan dengan pendingin tegak dan akan kembali.